Akhir-akhir ini kendaraan mesin Diesel modern semakin banyak beredar di Indonesia. Mulai dari
Toyota Innova Diesel, Toyota Fortuner,
Mitsubishi Pajero,
Chevrolet Captiva, hingga kendaraan kelas Premium seperti
BMW seri X.
Selain karena menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar, mesin Diesel
masa kini juga memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih baik dari mesin
bensin.
Sebelumnya, image mesin diesel lekat dengan suara yang berisik,
getaran yang keras dan asap hitam. Namun setelah ditemukannya teknologi
mesin Diesel Common Rail, image tersebut perlahan-lahan menjadi berubah.
Mesin kendaraan Diesel Common Rail kini menjadi lebih halus baik suara
maupun getarannya, dan asap yang dikeluarkannya pun menjadi jauh lebih
sedikit.
Ada tiga perbaikan mendasar yang membuat mesin Diesel Common Rail
menjadi lebih baik dibandingkan dengan diesel konvesional. Pertama
adalah adanya sistem High Injection Pressure yang kekuatannya dapat
mencapai 5x dari mesin Diesel Konvensional. Bahan bakar yang diinjeksi
dengan tekanan tinggi ini kemudian dialirkan ke ruang bakar melalui
ujung nozzle yang lebih kecil dan tersebar di beberapa titik sehingga
menghasilkan pengkabutan yang lebih merata dan pembakaran yang
dihasilkanpun menjadi lebih sempurna. Alhasil tenaga yang dihasilkan
menjadi lebih besar, suara mesin menjadi lebih halus dan pemakaian bahan
bakar menjadi lebih irit.
Perbaikan yang kedua adalah timing injeksibahan bakar pada Diesel
Common Rail diatur secara elektronik, sementara pada Diesel konvesional
timing dari Injeksi bahan bakar diatur secara mekanik. Sistem pengaturan
injeksi secara elektronik ini dikontrol oleh sensor komputer yang dapat
membaca berapa lama bahan bakar diinjeksikan untuk mendapatkan daya
yang diinginkan sehingga penggunaan bahan bakar menjadi lebih efisien.
Perbaikan ketiga adalah adanya system Catalytic Converter yang
berfungsi untuk menyaring gas buang yang dihasilkan sehingga
menghasilkan asap dan emisi yang lebih sedikit. Ketiga perbaikan inilah
yang kemudian menjadikan mesin Diesel Common Rail menjadi lebih diminati
oleh masyarakat saat ini.
Tips Merawat Performa Mesin Tetap Prima
Untuk mendapatkan performa mesin yang tetap prima, pemilik kendaraan
perlu memperhatikan kebersihan injektor yang menjadi “jantung” dari
mesin Diesel Common Rail. Pemilik dan pengguna kendaraan perlu menjaga agar
injektortidaktersumbatoleh deposit yang
salah satu kontributornya adalah sulfur dan sedimen,
Yang pertama adalah melakukan penggantian filter bahan bakar secara
rutin sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan. Tujuannya
adalah untuk menjaga agar bahan bakar yang masuk ke dalam injektor
selalu dalam keadaan bersih.
Kedua, menggunakan bahan bakar yang memiliki kadar sulfur yang
rendah, yaitu di bawah 500 ppm. Saat ini, bahan bakar yang memiliki
kadar sulfur rendah di Indonesia adalah Pertamina Dex, dengan kandungan
sulfur di bawah 300 ppm. Selain itu, Pertamina Dex juga memiliki
additive yang dapat membantu membersihkan injektor dari deposit,
Tidak hanya itu, batasan kadar air juga lebih rendah, Maks 200 ppm
dibanding dengan bahan bakar diesel biasa yang water contentnya maks 500
ppm. Dengan kadar serendah itu maka proteksi kepada pompa injeksi juga lebih baik,
hal yang diperlukan untuk mengimbangi kerja keras pompa injeksi yang
berperasi pada tekanan lebih tinggi
Pengaruh Sulfur Terhadap Performa Mesin dan Lingkungan
Lubang Injektor yang tersumbat oleh tumpukan deposit(Injector
Clogging), menyebabkan aliran bahan bakar yang diinjeksi ke ruang bakar
menjadi terhambat. Spray/
semburan menjadi tidak sesuai dengan rancangan semula, Alhasil, pembakaran di
dalam mesin menjadi tidak sempurna, dan menimbulkan dampak negatif dengan
menurunnya performa mesin kendaraan seperti berkurangnya tenaga mesin,
konsumsi bahan bakar yang lebih boros, dan bahkan dapat merusak komponen
mesin seperti Catalytic Converter.
Selain berpengaruh pada performa mesin, kandungan sulfur yang tinggi
juga akan mengkontribusi pada tingkat emisi gas buang kendaraan. Setiap
penurunan Sulfur sebesar 100 ppm, maka tingkat Particulate Matters (PM)
emisi kendaraan dapat berkurang sebesar 0,16%. Dengan menggunakan bahan
bakar yang rendah sulfur, maka pengguna kendaraan secara langsung ikut
berpartisipasi dalam mengurangi emisi gas buang dan menjaga lingkungan.
Pengguna Pertamina Dex hanya mengkontribusi 1/5 dari batas limit yang
diijinkan oleh pemerintah Indonesia.
Di lain sisi, kandungan sulfur yang rendah juga dapat beresiko
mengurangi sifat pelumasan peralatan yang terdapat pada mesin Diesel
Common Rail seperti Catalytic Converter dan Dual Particulate Filter.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, disarankan untuk memilih bahan bakar
yang juga memiliki sifat pelumasan yang baik sehingga proteksi terhadap
pompa peralatan tetap terpelihara. Dari hasil pengujian, Pertamina Dex
memiliki sifat pelumasan yang baik dan bahkan memenuhi standar WWFC
untuk kategori 2. Sementara, kandungan sulfur Pertamina Dex yang kurang
dari 300 ppm telah memenuhi standar emisi EURO 3.
Untuk memenuhi permintaan akan bahan bakar Diesel yang rendah sulfur
dan sesuai dengan mesin Diesel Common Rail, Pertamina telah menyiapkan
92 SPBU yang menjual Pertamina Dex tanpa kemasan, dan ratusan SPBU
lainnya yang menjual Pertamina Dex dengan kemasan. Informasi mengenai
lokasi SPBU tersebut dapat dengan mudah diakses melalui website
www.pertamina.com.
Dengan memilih bahan bakar yang rendah sulfur, selain performa
kendaraan anda tetap prima, anda juga secara langsung ikut menjaga
kelestarian lingkungan. With A Great Power Comes Great Responsibility.
Pilihan ada pada diri Anda...
Sumber : Hardiyanto Tato, Pertamina Pusat (ditulis untuk artikel pada Media Indonesia)