Selasa, 15 Mei 2012

Low Sulfur More Power

Pertaina DexAkhir-akhir ini kendaraan mesin Diesel modern semakin banyak beredar di Indonesia. Mulai dari Toyota Innova Diesel, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero, Chevrolet Captiva, hingga kendaraan kelas Premium seperti BMW seri X. Selain karena menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar, mesin Diesel masa kini juga memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih baik dari mesin bensin.

Sebelumnya, image mesin diesel lekat dengan suara yang berisik, getaran yang keras dan asap hitam. Namun setelah ditemukannya teknologi mesin Diesel Common Rail, image tersebut perlahan-lahan menjadi berubah. Mesin kendaraan Diesel Common Rail kini menjadi lebih halus baik suara maupun getarannya, dan asap yang dikeluarkannya pun menjadi jauh lebih sedikit.

Ada tiga perbaikan mendasar yang membuat mesin Diesel Common Rail menjadi lebih baik dibandingkan dengan diesel konvesional. Pertama adalah adanya sistem High Injection Pressure yang kekuatannya dapat mencapai 5x dari mesin Diesel Konvensional. Bahan bakar yang diinjeksi dengan tekanan tinggi ini kemudian dialirkan ke ruang bakar melalui ujung nozzle yang lebih kecil dan tersebar di beberapa titik sehingga menghasilkan pengkabutan yang lebih merata dan pembakaran yang dihasilkanpun menjadi lebih sempurna. Alhasil tenaga yang dihasilkan menjadi lebih besar, suara mesin menjadi lebih halus dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit.

Perbaikan yang kedua adalah timing injeksibahan bakar pada Diesel Common Rail diatur secara elektronik, sementara pada Diesel konvesional timing dari Injeksi bahan bakar diatur secara mekanik. Sistem pengaturan injeksi secara elektronik ini dikontrol oleh sensor komputer yang dapat membaca berapa lama bahan bakar diinjeksikan untuk mendapatkan daya yang diinginkan sehingga penggunaan bahan bakar menjadi lebih efisien.

Perbaikan ketiga adalah adanya system Catalytic Converter yang berfungsi untuk menyaring gas buang yang dihasilkan sehingga menghasilkan asap dan emisi yang lebih sedikit. Ketiga perbaikan inilah yang kemudian menjadikan mesin Diesel Common Rail menjadi lebih diminati oleh masyarakat saat ini.

Tips Merawat Performa Mesin Tetap Prima
Untuk mendapatkan performa mesin yang tetap prima, pemilik kendaraan perlu memperhatikan kebersihan injektor yang menjadi “jantung” dari mesin Diesel Common Rail. Pemilik dan pengguna kendaraan perlu menjaga agar injektortidaktersumbatoleh deposit yang salah satu kontributornya adalah sulfur dan sedimen,

Yang pertama adalah melakukan penggantian filter bahan bakar secara rutin sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk menjaga agar bahan bakar yang masuk ke dalam injektor selalu dalam keadaan bersih.

Kedua, menggunakan bahan bakar yang memiliki kadar sulfur yang rendah, yaitu di bawah 500 ppm. Saat ini, bahan bakar yang memiliki kadar sulfur rendah di Indonesia adalah Pertamina Dex, dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm. Selain itu, Pertamina Dex juga memiliki additive yang dapat membantu membersihkan injektor dari deposit, Tidak hanya itu, batasan kadar air juga lebih rendah, Maks 200 ppm dibanding dengan bahan bakar diesel biasa yang water contentnya maks 500 ppm. Dengan kadar serendah itu maka proteksi kepada pompa injeksi juga lebih baik, hal yang diperlukan untuk mengimbangi kerja keras pompa injeksi yang berperasi pada tekanan lebih tinggi

Pengaruh Sulfur Terhadap Performa Mesin dan Lingkungan
Lubang Injektor yang tersumbat oleh tumpukan deposit(Injector Clogging), menyebabkan aliran bahan bakar yang diinjeksi ke ruang bakar menjadi terhambat. Spray/ semburan menjadi tidak sesuai dengan rancangan semula, Alhasil, pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna, dan menimbulkan dampak negatif dengan menurunnya performa mesin kendaraan seperti berkurangnya tenaga mesin, konsumsi bahan bakar yang lebih boros, dan bahkan dapat merusak komponen mesin seperti Catalytic Converter.

Selain berpengaruh pada performa mesin, kandungan sulfur yang tinggi juga akan mengkontribusi pada tingkat emisi gas buang kendaraan. Setiap penurunan Sulfur sebesar 100 ppm, maka tingkat Particulate Matters (PM) emisi kendaraan dapat berkurang sebesar 0,16%. Dengan menggunakan bahan bakar yang rendah sulfur, maka pengguna kendaraan secara langsung ikut berpartisipasi dalam mengurangi emisi gas buang dan menjaga lingkungan. Pengguna Pertamina Dex hanya mengkontribusi 1/5 dari batas limit yang diijinkan oleh pemerintah Indonesia.

Di lain sisi, kandungan sulfur yang rendah juga dapat beresiko mengurangi sifat pelumasan peralatan yang terdapat pada mesin Diesel Common Rail seperti Catalytic Converter dan Dual Particulate Filter. Untuk mengantisipasi hal tersebut, disarankan untuk memilih bahan bakar yang juga memiliki sifat pelumasan yang baik sehingga proteksi terhadap pompa peralatan tetap terpelihara. Dari hasil pengujian, Pertamina Dex memiliki sifat pelumasan yang baik dan bahkan memenuhi standar WWFC untuk kategori 2. Sementara, kandungan sulfur Pertamina Dex yang kurang dari 300 ppm telah memenuhi standar emisi EURO 3.

Untuk memenuhi permintaan akan bahan bakar Diesel yang rendah sulfur dan sesuai dengan mesin Diesel Common Rail, Pertamina telah menyiapkan 92 SPBU yang menjual Pertamina Dex tanpa kemasan, dan ratusan SPBU lainnya yang menjual Pertamina Dex dengan kemasan. Informasi mengenai lokasi SPBU tersebut dapat dengan mudah diakses melalui website www.pertamina.com.

Dengan memilih bahan bakar yang rendah sulfur, selain performa kendaraan anda tetap prima, anda juga secara langsung ikut menjaga kelestarian lingkungan. With A Great Power Comes Great Responsibility.

Pilihan ada pada diri Anda...


Sumber : Hardiyanto Tato, Pertamina Pusat  (ditulis untuk artikel pada Media Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar